0
Si "Layar Kenangan", Budaya yang Terlupakan
Posted by Unknown
on
10/13/2013 12:28:00 AM
Indonesia adalah negara yang memiliki
keanekaragaman seni dan budaya. seiring perkembangan zaman, budaya itu semakin
berkurang nilainya, namun keanekaragaman budaya di indonesia tetap bertahan
hingga kini. Kebudayaan indonesia ibarat air laut, pasang surut tak
henti-hentinya mengancam dan sewaktu-waktu akan memusnahkan segala yang ada,
tanpa sisa. Awalnya indonesia memiliki cukup banyak kebudayaan peninggalan
nenek moyang yang bersejarah, yang seharusnya dapat dilestarikan dan
dibudayakan oleh masyarakat indonesia sendiri. Namun, pada kenyataannya justru
sebaliknya. Besarnya arus globalisasi memicu masyarakat indonesia
perlahan-lahan melupakan warisan paling berharga dalam sejarah indonesia. Yaitu
kebudayaan. Sosialisasi mengenai kebudayaan antar masyarakat pun kini semakin
berkurang. Globalisasi juga memicu kurangnya rasa cinta masyarakat terhadap
budaya mereka sendiri. Terlalu banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia,
menyebabkan masyarakat indonesia dipaksa menjadi masyarakat modern. Kebudayaan
asing pun kini menjadi kiblat peradaban masyarakat indonesia.
Budaya warisan leluhur indonesia semakin hari terasa semakin terlupakan. Terlebih lagi perkembangan teknologi yang cukup pesat kian menambah antusiasme masyarakat untuk melupakan tradisi yang ada. Lihat saja, anak-anak kecil kini sibuk dengan gadget dan game online di handphone maupun di internet ketimbang permainan tradisional khas indonesia. Masuknya berbagai budaya asing tanpa disaring dan diseleksi terlebih dahulu juga menjadi salah satu penyebabnya. Pemuda sekarang cenderung menyukai musik-musik korea ketimbang lagu-lagu daerah atau lagu-lagu kebangsaan mereka sendiri. Berbagai macam permasalahan tersebut semakin membuat indonesia kehilangan identitas kebangsaannya. Budaya warisan yang tidak diperkenalkan kepada anak-anak kita, dikemudian hari akan membuat mereka seolah-olah tak mengenal identitas kebangsaannya. Seharusnya pemuda juga pemerintah lebih gencar lagi mensosialisasikan identitas kebangsaan indonesia agar budaya milik kita tidak terlupakan bakan sampai diakui kepemilikannya oleh negara lain.
Contoh saja, budaya layar tancap. masih ingatkah anda dengan budaya yang satu ini ? pasti senyum manis akan terukir di bibir anda jika ditanya tentang hal tersebut. Ya budaya yang satu ini dulu memang sangat populer dan amat digemari oleh masyarakat kita. Penontonnya pun mulai dari anak-anak sampai orang tua berbaur menjadi satu menyaksikan tampilan khas layar tancap yang biasanya berupa aksi laga ataupun komedi warkop DKI ( Dono, Kasino, Indro) dll.
Di era keemasannya layar tancap atau bioskop keliling ini sangat menjadi primadona dikalangan masyarakat. Hampir di seluruh antero indonesia layar tancap selalu eksis menjadi prestise. Tapi itu dulu, kisaran taun 70-90an. Kini layar tancap tinggal lah kenangan. Namanya perlahan hilang ditelan tingginya arus globalisasi. Di era teknologi yang semakin maju dan modern, masyarakat kita lebih mengenal DVD player. Seiring perkembangan zaman kekuasaan layar tancap semakin tereduksi karena muncul berbagai pilihan yang sangat menggiurkan. Dimulai dari gedung yang bagus, fasilitas yang nyaman dan kualitas gambar dan suara yang lebih terjamin. Masalah tersebut semakin membuat layar tancap semakin terpinggirkan. Hanya beberapa pengusaha saja yang tetap menggeluti usaha layar tancap.
Seharusnya hal tersebut menjadi suatu keprihatinan bagi pemerintah, masyarakat indonesia dan juga generasi muda itu sendiri. Budaya yang seharusnya dilestarikan justru kini terlupakan. Padahal masyarakat Indonesia begitu membutuhkan hiburan yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dan alternatifnya adalah layar tancap.
Tapi di zaman modern seperti sekarang ini rasanya sulit sekali menemukan layar tancap. Rasanya layar tancap memang sudah menjadi kenangan bagi masyarakat indonesia. Tinggal lah nama, ibarat tanpa arti dan tanpa raga. Semoga saja kedepannya masyarakat indonesia lebih kuat dan survive dalam menjaga kebudayaan yang dimilikinya.
Nah kembali lagi ke topik budaya yang terlupakan akibat tingginya arus globalisasi. Sebenarnya masih sangat banyak macam-macam contoh budaya Indonesia yang entah sengaja ataupun tidak telah hilang dan terlupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri. Jika diperhatikan, diluar layar tancap. Ada begitu banyak contoh budaya yang terlupakan. Seperti kesenian tradisional, tari tradisional, pakaian tradisional, makanan tradisional, sampai mainan tradisional. Jika saja kita sebagai generasi muda mau melestarikan budaya Asli Indonesia, sudah pasti Indonesia Akan menjadi negara yang begitu luar biasa keanekaragaman budayanya.
Memang dampak globalisasi hampir membuat Indonesia kehilangan jati dirinya. Tapi selain dampak negatif , Ternyata globalisasi memiliki dampak positif. Berikut dampak-dampak positif globalisasi :
1. Meningkatnya Etos kerja
2. Taraf ekonomi yang lebih baik
3. Produksi dalam Negeri mampu bersaing
di pasar Internasional
4. Mobilitas tinggi
5. Cepat mendapat informasi dan
pengetahuan
Ya alangkah
lebih baik jika tingginya arus globalisasi ini mampu kita manfaatkan dan kita ambil hanya sisi positifnya. Jangan sampai karena trend mode, kita harus
mengorbankan jati diri negara kita sendiri. Mari kita lestarikan budaya
indonesia dengan cara :
- Memperkenalkan berbagai macam budaya indonesia kepada generasi-generasi muda agar mereka tidak terpengaruh kepada budaya barat.
- Membuat pagelaran-pagelaran rutin seni dan budaya
- Yang terakhir dan yang paling penting adalah bangga menjadi Orang Indonesia.
Yuk sama-sama
kita lestarikan budaya leluhur kita. Jangan biarkan budaya kita jatuh ketangan
orang yang tidak bertanggung jawab. Bahkan sampai menghancurkan budaya dan
negara indonesia. HIDUP INDONESIA !!! “MERDEKA”
Posting Komentar