0
KEWIRAUSAHAAN
Posted by Unknown
on
10/18/2016 02:07:00 PM
Kewirausahaan
adalah padanan kata dari entrepreneurship
dalam bahasa inggris, unternehmer
dalam bahasa jerman, ondernemen dalam
bahasa belanda. Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya
berawal dari bahasa prancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta,
dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard
Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar
ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu
memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat
yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi.
Kewirausahaan adalah
semangat, kemampuan, dan perilaku individu yang berani menanggung resiko, baik
itu resiko finansial, psikologikal, maupun sosial dalam melakukan suatu proses
penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda
dari yang sudah ada (inovasi) dengan menerima hasil berupa imbalan moneter dan
kepuasan pribadi.
Wirausahawan
adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor
produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang
melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru.
Sikap
dan perilaku merupakan suatu sifat seseorang yang terbentuk dari kebiasaan atau
yang sering dilakukan. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah hak kepemilikan (property right, PR),
kemampuan / kompetensi (competency / ability, C), dan insentif (incentive),
sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (Environment, E). Dengan
demikian sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh
adanya tekanan/pengaruh lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan
dari luar lingkungan bergaul maka tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang
spesifik.
Tiga
jenis perilaku seorang wirausahawan adalah sebagai berikut :
a. Memulai Inisiatif memulai inisiatif berarti memiliki
pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin
berwirausaha.
b. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial / ekonomi untuk
merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis. Artinya seorang wirausaha
harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya
secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
c. Diterimanya resiko. Seorang wirausaha harus bisa menerima segala
resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
Kewirausahaan muncul
pertama kali di Inggris pada akhir abad 18. Diawali dengan penemuan-penemuan
baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dan lain-lain. Kunci penting seorang
wirausahawan adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan
kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Karakteristik
wirausahawan menurut McClelland adalah sebagai berikut :
a.
Keinginan untuk berprestasi
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab
c.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.
Persepsi kepada kemungkinan berhasil
e.
Rangsangan oleh umpan balik
f.
Aktivitas energik
g. Orientasi ke masa depan
h. Keterampilan dalam pengorganisasian
i. Sikap terhadap uang
Di
bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan :
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi
- Kemampuan Inovatif
- Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
- Keinginan untuk berprestasi
- Kemampuan perencanaan realistis
- Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
- Obyektivitas
- Tanggung jawab pribadi
- Kemampuan beradaptasi
- Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Terdapat 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi
pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland berikut contoh:
1)
Kebutuhan untuk berprestasi (n Ach)
adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contoh: Wirausahawan yang menginginkan
pujian dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya
tersebut.
2) Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afill)
adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu
merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan
penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan
afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi
sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki
kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan
dalam bekerja atau mengelola organisasi. Contoh: Wirausahawan yang ingin
mempunyai hubungan baik dengan rekan kerjanya.
3) Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow) adalah
kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana
orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk
ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contoh:
Pegawai yang mau diatur oleh seorang wirausahawan, sehingga wirausahawan
tersebut cukup berkuasa.
Terdapat beberapa sumber gagasan dalam identifikasi
peluang usaha baru, antara lain : (Konsumen), Wirausahawan harus selalu
memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen. (Perusahaan yang sudah ada),
Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada serta mencari cara untuk memperbaiki
penawaran yang sudah ada. (Saluran distribusi), Merupakan sumber gagasan baru
yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar. (Pemerintah),
Merupakan sumber pengembangan baru yang terdiri dari 2 cara, yaitu melalui
dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru dan
melalui peraturan pemerintah terhadap dunia bisnis yang memungkinkan munculnya
produk baru. (Penelitian dan pengembangan), Sering menghasilkan gagasan baru
atau perbaikan produk yang sudah ada.
Unsur dasar analisa pulang pokok antara lain :
a.
Biaya tetap
biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar
kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen.
b.
Biaya variabel:
biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
c.
Biaya total:
keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
d.
Pendapatan total
e.
Keuntungan
f.
Kerugian
g.
Titik pulang
pokok
Beberapa bentuk kepemilikan perusahaan yaitu:
I. Pemilikan
tunggal / perseorangan (firma):
a) Dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang
b) Pemilik tidak perlu membagi laba
II. Kongsi:
a) Ada perjanjian tertulis
b) Dimiliki 2 orang atau lebih
c) Umur perusahaan terbatas
d) Pemilikan
bersama atas harta
e) Ikut serta dalam manajemen dan pembagian
laba
III. Perusahaan Perseroan:
a) Perusahaan dengan badan hukum
b) Kewajiban pemilik saham terbatas pada
jumlah saham yang dimiliki
c) Pemilikan dapat berpindah tangan
d) Eksitensi relatif lebih stabil/permanen
Pembagian dalam bentuk-bentuk kepemilikan, antara
lain:
a.
Perusahaan perseorangan merupakan Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh
satu orang. Pengelola memperoleh semua keuntungan, disisi lain menanggung semua
risiko yang timbul dalam kegiatan usaha.
b.
Firma merupakan Bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama. Semua anggota
bertanggung-jawab penuh, baik sendiri-sendiri atau bersama-sama terhadap utang
perusahaan kepada pihak lain, kalau perlu dengan seluruh kekayaan pribadi.
c.
Perseroan Komanditer (CV) merupakan Persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang (sekutu) yang menyerahkan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan sebagai
modal perseroan.
d.
Perseroan Terbatas (PT) merupakan Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak
serta kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak serta kewajiban para
pendiri maupun para pemilik.
Tahap pencarian calon tenaga kerja. Pada tahap ini
diusahakan agar jumlah calon tenaga kerja terkumpul cukup banyak sehingga dapat
dilakukan seleksi yang baik. Makin banyak calon tenaga kerja, makin banyak
kemungkinan mendapatkan tenaga kerja yang memenuhi persyaratan perusahaan.
Pencarian calon tenaga kerja dilakukan melalui :
a.
Iklan
b.
Pendekatan
langsung ke sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan.
c. Para tenaga
kerjanya sendiri yang mengajukan kenalan atau anggota keluarganya yang dapat
mereka jamin ‘kebaikan’ pekerjaan mereka.
d.
Pencari kerja
melamar sendiri ke perusahaan-perusahaan.
Tahap seleksi calon tenaga kerja. Proses seleksi
calon tenaga kerja diperusahaan di Indonesia bervariasi. Namun secara garis
besar seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Seleksi surat-surat lamaran
b. Wawancara awal.
c. Ujian, psikotes, wawancara. Tahap ini
dapat dibagi dalam 3 subtahap yaitu (a) ujian: calon mendapat ujian tertulis
tentang pengetahuan dan keterampilannya dengan pekerjaan yang dilamar. (b)
psikotes: calon dievaluasi secara psikologi, yang meliputi pemberian tes
psikologi secara kelompok atau klasikal dan secara perorangan dan wawancara. (c)
wawancara: calon diwawancarai oleh pemimpin unit kerja yang memerlukan
tenaganya. Disini calon diwawancarai oleh atasan dari jabatan yang akan ia
duduki jika diterima. Atasan dapat melihat sejauh mana pengetahuan dan
keterampilan yang telah dimiliki calon tentang pekerjaan yang ia lamar. Dalam
tahap tiga ini dapat terjadi bahwa para calon mengikuti semua subtahap atau
hanya mengikuti subtahap berikutnya kalau dinilai memuaskan pada subtahap
sebelumnya.
d. Penilaian
akhir. Pada tahap ini hasil-hasil dari tahap sebelumnya dinilai secara
keseluruhan untuk sampai diambil keputusan akhir calon mana yang akan diterima
atau ditolak. Para calon yang diterima kemudian diminta untuk dites kesehatan
umumnya. Hasil tes kesehatan ini dan hasil-hasil dari tahapan sebelumnya
kemudian digunakan sebagai dasar penerimaan atau penolakan calon.
e. Pemberitahuan dan wawancara akhir. Hasil
penilaian pada tahap 4 diberitahukan kepada para calon. Wawancara akhir
dilakukan pada calon yang diterima, kemudian diterangkan tentang berbagai
kebijakan, terutama yang menyangkut kebijakan dalam bidang SDM, seperti gaji
dan imbalan lainnya. Jika calon tenaga kerja menyetujuinya, ia dapat diterima
pada perusahaan.
f. Penerimaan. Dalam tahap ini para calon
tenaga kerja mendapat surat keputusan diterima kerja pada perusahaan dengan
berbagai persyaratan kerja. Ada kalanya tenaga kerja diminta untuk
menandatangani sebuah kontrak kerja.
Sumber
:
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27036/kewirausahaan%20sebelum%20UTS.ppt
Ahman,
Eeng. (2007). Membina Kompetensi Ekonomi. Penerbit : Grafindo Media Pratama,
Bandung.
Soeryanto,
Eddy. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung. Penerbit : Elex Media
Komputindo, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaanhttp://adesyams.blogspot.com/2009/09/hakekat-kewirausahaan.html
http://materikuliah-septiana.blogspot.com/2011/03/2-perbedaan-wiraswasta-dan-wirausaha.html
http://daiwanalbantani-daiwan.blogspot.com/2013/01/seleksi-dan-penempatan-sumber-daya.html
http://rizkyjamie.wordpress.com/2012/10/30/tugas-kewirausahaan-1/
Posting Komentar